God of War: Ascension Preview (BAHASA INDONESIA)

Salah satu kejutan terbesar dalam minggu-minggu menjelang E3 adalah God of War: Ascension. Sekarang, tak terduga cukup bahwa kita mendapatkan cerita baru Kratos, terutama mengingat cara God of War III berakhir (prequels, meskipun, masih permainan yang adil, sebagai Ascension terbukti). Namun, yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa Ascension fitur multiplayer mode yang penuh kompetitif. Ya, ini adalah pertama kalinya Allah seri Perang telah mencoba hal seperti itu. Selama E3, kami mendapat kesempatan untuk bergabung dengan sekelompok wartawan permainan sesama dan menghabiskan beberapa waktu merobek satu sama lain terpisah. Apakah multiplayer merasa seperti itu layak untuk permainan, atau hanya sebuah modus tertempel-on untuk menambahkan fitur tambahan ke dalam daftar di bagian belakang kotak? Itulah pertanyaan yang terbakar di belakang pikiran kita seperti kita mengambil pengendali.

Kami memainkan modus disebut Favor para Dewa, yang mengadu tim empat Spartan melawan tim dari empat Trojan. (Kratos absen dari lineup, tapi aku diizinkan untuk bermain sebagai Achilles, seorang pria Anda harus telah mendengar tentang jika Anda tahu apa-apa tentang mitologi Yunani.) Sebelum memulai pertandingan, kami diizinkan bermain dengan pilihan penyesuaian sedikit, meskipun itu diakui cukup dangkal. Kami bisa bertukar antara dua jenis baja yang berbeda, misalnya, dan selain penampilan kosmetik, saya tidak melihat adanya perbedaan nyata antara keduanya. Menyenangkan sebenarnya dimulai, meskipun, seperti yang kita melahirkan pada langkan di luar medan perang, kemudian mengendarai zipline ke medan.

Tujuan di sini adalah untuk mencetak poin, dan ada beberapa cara untuk lanjut tentang hal ini. Pertama-tama, membunuh pemain lain akan memberikan Anda poin, seperti tim manapun deathmatch khas. Kontrol harus akrab bagi God of War veteran, dengan pilihan serangan ringan dan berat, serta beberapa serangan khusus. Ada berbagai senjata berserakan bahwa kita bisa mengambil, dan pada satu titik aku bahkan diperbolehkan untuk mendapatkan sepasang pisau rantai sangat mirip dengan Kratos Chains of Olympus.

Pemain lain bukan hanya bahaya yang harus diperhatikan pada peta. Sebuah titan-Cyclops Polyphemus-tenun lebih medan perang dan akan menyerang pemain di kali. Juga, peta dipenuhi dengan deathtraps yang dapat dipicu oleh pemain lain. Saya pernah diambil oleh pemain lain yang berhasil membuat lantai paku muncul dari tanah.

Cara lain untuk mendapatkan poin adalah untuk menangkap tiga mengubah yang berserakan peta. (Ini bekerja seperti Call of Duty modus Dominasi itu.) Selain itu, dada akan muncul di lokasi tertentu, dan membuka satu akan mengabulkan orbs merah Anda pasti akrab dengan jika Anda telah memainkan permainan Tuhan Perang, serta tambahan poin.

Hal yang memberikan poin terbanyak, meskipun, adalah menjatuhkan titan yang berdiri menonton atas peta selama putaran. Pada akhir pertandingan, item muncul disebut Tombak dari Olympus. Jika seorang pemain berhasil menangkap itu, sebuah peristiwa sinematik epik dipicu, yang-karena semua pemain Perang Allah telah datang ke harapkan-fitur yang sangat brutal kejadian waktu cepat. Menjatuhkan titan mendapatkan satu nikmat para Dewa dan satu ton seluruh poin.

Tindakan itu sibuk dan serba cepat, yang pasti harus akrab untuk penggemar lama. Satu hal yang saya agak prihatin, meskipun, adalah bagaimana Allah veteran Perang akan bereaksi seperti sebuah mode. Tentu, ini sangat menyenangkan, tetapi dengan berbagai cara untuk skor poin-semua dari mereka menjadi sangat berbeda dari satu sama lain-itu jenis permainan yang cukup kompleks. Dan God of War tidak pernah membuat seri kompleksitas. Bahkan, saya akan merasa nyaman menyebutnya sebuah permainan waralaba kesenangan bersalah, salah satu yang memungkinkan kita untuk mematikan otak kita dan hanya brutal merobek melalui gelombang makhluk mitologis. Aneh, bahwa multiplayer akan menjadi seperti keberangkatan besar.

Apakah multiplayer sesuatu lama Allah penggemar Perang akan menghargai, atau akan mendukung para Dewa menakuti pemain dengan kurva belajar yang datang dengan mencoba untuk mencari tahu seluk beluk suatu jenis permainan yang kompleks? Lebih penting lagi, dapat seri yang benar-benar melayani penggemar dengan cara yang memungkinkan komunitas online berkembang sekitar seperti game? Kami tidak yakin. Saya kira kita akan tahu saat pertandingan tiba Maret mendatang.

 

Share on Facebook Share on Twitter Share on Google Plus

About Dicky Perdana Putra